KESAKRALAN
MANTRAM GAYATRI
LUH
EVI WIANI
Abstrak
Mantram gayatri merupakan mantra
inti dari segala mantra. begitu di sebutkan dalam kitab suci. Dari sekian
mantra yang ada, Semuanya
bersumber pada mantram gayatri. Maka tak heran kalau mantram gayatri sering
disebut sebagai ibu dari segala mantra. Jika kita mengalami kebimbangan,
ketakutan, kebingungan, ingatlah selalu dengan mengucapkan mantra gayatri
berulang-ulang dengan tulus sampai pikiran anda merasa baikan kembali.
Mantra Gayatri telah dihormati selama
ribuan tahun oleh umat Hindu dan Buddha yang
juga disebut ”Mantra Cahaya Spiritual.” mantra ini
dipercayai dapat menyembuhkan tubuh, Roh dan menerangi
intelektual kita. Mantra ini memiliki efek yang sama
seperti Maha Mantra Mrityunjaya yang dapat menyembuhkan tubuh
dari sakit dan depresi. Mantra Gayatri
adalah Sumber Mantra Veda yang lebih tinggi
dari India, diyakini bahwa
orang yang mengucapkan dan melapalkan Mantra
Gayatri ini akan bebas dari segala beban dosa yang
dilakukan.
Dengan Mantram Gayatri, kita bisa
terbebas dari segala ketakutan. asalkan kita mempercayainya dan diucapkan
dengan setulus hati. Berikut ini adalah Mantram Gayatri:
OM Bhur Bvah
svah, tat savitur varenyam
Bhargo devasya dimahi, diyoyonah pracodayat
artinya:
Ya Tuhan Pencipta tiga loka ini,
Engkaulah sumber segala cahaya,
Engkau sumber kehidupan
Pencarkanlah pada budhi nurani ini, SinarMu yang
maha suci
I.
PENDAHULUAN
Berdoa
dan sembahyang adalah kewajiban kita
sebagai mahkluk Tuhan sebagai ungkapan rasa syukur, memohon keselamatan dan
kebahagiaan rohani/spiritual. Agama adalah jalan menuju kepada-Nya, dan setiap
agama ada suatu ungkapan kata-kata indah dan relegius sebagai sarana komunikasi
mendekatkan diri kepada Beliau Yang Maha Esa. Semua kata-kata suci tersebut
tercantum dalam kitab suci agama masing-masing.
Dalam
agama Hindu secara universal kita mengenal yang namanya mantra/mantram. Mantra
bukanlah hanya sekedar nyanyian kata-kata, namun sebagai sarana memusatkan
pikiran menuju alam kebahagiaan spiritual
Tuhan/Sang Hyang Widhi dan sebagai sarana komunikasi yang mempunyai nilai yang
sangat religius. Mantra tidak hanya diucapkan berkali-kali tetapi juga harus
dimengerti dan direnungkan. Dengan begitu anda akan dapat merasakan kebahagiaan
spiritual menuju kepada Hyang Widhi.
Sudah
banyak diantara umat Hindu yang mengenal dan hafal mantra Gayatri, namun belum
semua diantara yang hafal dan mengenal mantra Gayatri mengetahui apa saja
kegunaan dari mantra yang sangat universal ini dan dianggap sebagai ibunya
mantra.
Mantra
yang paling penting kita kenal dan merupakan pokok atau ibu dari semua mantra
dan weda adalah mantram Gayatri. Mantra Gayatri juga menjadi bagian dalam
mantra Tri Sandhya yang menjadi mantra persembahyangan umat Hindu di Bali.
Umat
Hindu disarankan memahami dan mampu paling tidak mengucapkan Mantra atau Puja
Trisandyadan Kramaning Sembah, dua jenis mantram yang amat diperlukan pada
waktu bersembahyang.
II.
PEMBAHASAN
2.1
Definisi Mantra
Mantra
adalah sebuah pola gabungan kata-kata bahasa Veda yang diidentikan dengan dewa
atau dewi tertentu. Mantra-
mantra yang ada sekarang adalah warisan yang kita dapatkan dari para Maharsi,
Orang suci, Sadhu dan yogi yang telah mempraktekan berbagai mantra itu selama
ribuan tahun , kini menuntun kita mengikuti jejak ajaran beliau. Mantra adalah
sejumlah huruf, kata yang dijadikan satu.
Mantra
digunakan dalam Sadhana Tantra atau berbagai ritual diucapkan atau
diulang-ulang dalam berbagai kombinasi dan konteks, yang kemudian membuat pola
vibrasi tertentu. Seseorang harus belajar dan mengucapkannya dengan benar dan
juga harus memahami artinya. Hindu meyakini adanya dewa, kesehatan yang baik,
nasib baik dan kemenangan atas musuh bisa dicapai dengan mengucapkan mantra
tertentu. Menurut Purana, Sastra, dan para Maharsi mantra adalah satu-satunya
jalan untuk mendapatkan pemenuhan keinginan, asalkan seseorang mengucapkannya
dengan penuh keyakinan, sesuai dengan metode dan aturannya. Pengucapan
kata-kata yang terdapat dalam mantra hendaknya penuh dengan kemurnian dan benar
untuk bisamenciptakan vibrasi yang baik. (Chawdhri, 2003:97)
Mantram atau “mantra” yang biasa disebut
juga Puja, merupakan suatu Doa, berupa kata atau rangkaian kata-kata yang
bersifat magis religious yang ditujukan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan
Yang Maha Esa. Mantram juga biasanya berisi permobhonan dan atau puji-pujian
atas kebesaran, kemahakuasaan dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa.
Kata
“mantra” berhubungan dengan kata bahasa inggris ‘man”, dan kata bahasa inggris
‘mind” dan “metal”, yang diambil dari kata lain “ ments” (mind), yang berasal
dari kata yunani “menos” (mind). “Menos”, “mens”, “metal”, yang berarti “untuk
bermeditasi”. Ia memiliki pikiran yang ian meditasikan. Ia berkonsentrasi pada
kata sebuah “mantra untuk “meditasi”. ( Watra I Wayan, 2006: 4-5).
2.2
Perwujudan Tuhan sebagai Tri Murti Disimbolkan
dengan huruf AUM (OM)
Dalam
perwujudannya sebagai Tri Murti, Tuhan Yang Maha Esa dipercaya memiliki tiga
wujud kekuatan atau kekuasaan yang maha besar. “Tri” artinya tiga. “Murti”
artinya perwujudan . “Sakti” artinya kekuatan atau kekuasaan yang maha besar.
Jadi Tri Murti atau Tri Sakti berarti tiga wujud kekuatan atau kekuasaan Tuhan
Yang Maha Besat, diantaranya:
a.
Tuhan sebagai Maha Pencipta
b. Tuhan sebagai Maha Pemelihara
c. Tuhan sebagai Maha Pemrelina
a. Tuhan sebagai Maha Pencipta
Dalam
wujudnya sebagai Maha Pencipta, Tuha diberi nama Dewa Brahma dan disimbolkan
dengan huruf suci A (ANG)
b. Tuhan sebagai Maha Pemelihara
Dalam
wujudnya sebagai Maha Pemelihra, Tuha diberi nama Dewa Visnu dan disimbolkan
dengan huruf suci U (UNG).
c. Tuhan sebagai Maha Pemrelina
Dalam
wujudnya sebagai Maha Pemrelina, Tuha diberi nama Dewa Siva dan disimbolkan
dengan huruf suci M (MANG).
Demikianlah
tiga wujud kekuatan atau kebesaran Tuhan itu. Dengan memberi tiga sebutan
sebagai manifestasi Nya yakni Dewa Brahma, Dewa Visnu dan Dewa Siva tidaklah
berarti bahwa umah hindu memilikitiga Tuhan, Tuhan tetaplah satu (Sang Hyang Tunggal).
Tiga sebutan yang diberikan hanyalah menunjukan tiga manifestasi atau
perwujudannya sebagai Pencipta, Pemelihara dan Pemrelina. Esanya Tuhan dalam
perwujudan atau manifestasi Nya sebagai Dewa Brahma, Visnu dan Siva akan
menjadi lebih jelas apabila umat hindu memanggil atau menyebut nama Tuhan dalam
simbul-simbul huruf suci ANG – UNG – MANG disingkat menjadi AUM dan dibaca
sebagai OM atau ONG (Ongkara). OM atau ONG adalah huruf suci sebagai simbul
Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan yang hanya satu. Penyebutan Ongkara (OM atau ONG)
ini selalu dilaksakan oleh umat hindu
dalam memulai persembahyangan. Demikian pula para pendeta selalu memulai
Mantramnya dengan menyebutkan huruf suci OM.
(
Suhardana, 2011: 5-7)
OM
adalah symbol keberuntungan berupa kesejahteraan, kenyamanan dan kesuksesan
segala hal. Ini bisa dikenakan di leher sebagai kalung atau cincin. (Chawdhri,
2003:68)
2.3
PENGEERTIAN GAYATRI MANTRA
OM BHUR BUWAH SWAH
(Ya
Tuhan, Engkau penguasa alam nyata, alam gaib, alam maha gaib)
TAT SAWITUR WARENYAM
(Engkaulah satu-satunya yang patut hamba sembah)
BHARGO DEWASYA DHIMAHI
(Engkaulah tujuan hamba dalam
semadhi)
DHIYO YO NAH PRACODAYAT
(Terangilah jiwa hamba agar hamba berada dijalan yang lurus menuju Engkau)
DALAM Gayatri mantra
ada Sembilan nama yaitu : (1) Om, (2). Bhuh, (3). Bhuvah, (4). Svah, (5), Tat,
(6). Savitur, (7). Varenyam, (8), Bhargah dan (9), Devasya. Melalui kesembilan
nama tersebut Tuhan itu dipuja. ‘Dhimahi’ berarti memuja atau berdoa kepada
Tuhan. ‘ Dhiyo yo nah pracodayat’ adalah sebuah doa. Dalam hal ini ada lima
perhentian yaitu : Om, sebagai tempat berhenti pertama, ‘bhur bvah svah’, yang
kedua, ‘tat savitur varenyam’, yang ketiga; ‘ bhargo devasya dhimahi’,yang
keempat dan yang kelima ‘ dhiyo yo nah pracodayat’.
Savita
adalah ketua dewata dan Gayatri mantra, Agni adalah mulut, Visvamitra adalah
Rsi dan Gayatri adalah metrum. Mantra
ini diucapkan saat mengalungkan benang suci, latihan pranamayama dan japa dan
sebagainya. Gayatri berarti sama dengan sandhya, demikian pula sebaliknya.
Mereka yang bermeditasi pada Gayatri, bermeditasi pada Visnu, Tuhan semesta
alam.
Orang
dapat mengulang-ulang Gayatri mantra secara mental dalam keadaan apapun, bahkan
saat berbaring, duduk, berjalan dan sebagainya. tidak ada mseharusnya seseorang
melakukan sandhya-vandana dengan Gayatri mantra tiga kali sehari, pagi hari,
siang dan petang. Gayatri mantra ini umumnya dilaksanakan oleh seluruh orang
Hindu. Dalam veda Tuhan memerintahkan : “Biarlah satu mantra saja yang berlaku
umum untuk semuanya” “ Samano Mantrah.” Oleh karena itu Gayatri hendaknya
menjadi satu-satunya mantra untuk seluruh orang Hindu. “ Pengetahuan rahasia
Upanisad merupakan inti dari keempat Veda, sementara Gayatri dengan tiga vyahrti-nya merupakan inti dari
upanisad. “ Brahmana sejati adalah mereka yang mengbetahui dan memahami Gayatri. Tanpa pengetahuan itu ia adalah
seorang sudra walaupun dia menguasai keempat Veda.
2.4
MANFAAT JAPA-GAYATRI
Gayatri
adalah ibu Veda dan pemusnah segala dosa. Tidak ada yang lebih memurnikan, baik
di bumi maupun disorga, selain dari pada Gayatri Mantra. Japa Gayatri
memberikan hasil yang sama dengan pengucapan keempat Veda beserta bagian-bagian
(anga) nya. Satu mantra ini saja bila diucapkan tiga kali sehari akan membawa
keuntungan yang luar biasa (Kalyana atau moksa). Inilah mantra tertinggi dalam
Veda, yang menghancurkan dosa-dosa. Mantra ini memberikan kesehatan,
kecantikan, kekuatan, vitalitas dan aura magnetic pada wajah. (kesemarakan
Brahman).
Gayatri
melenyapkan tiga jenis tapa atau penderitaan. Gayatri memberi seseorang empat
macam purusartha, yaitu dharma (kebenaran), artha (kesejahteraan), kama (objek
keinginan) dan moksa (kebebasan). Gayatri menghanjurkan tiga granthi atau
simpul-simpul kebodohan, seperti awidhya, kama dan karma. Gayatri juga
memurnikan pikiran, menganugrahkan astta sidhi (delapan kekuatan batin) kepada
para upa saka. Gayatri, membuat manusia mempunyai kekuatan dan intelegesi
tinggi. Gayatrilah yang akhirnya memberikan kebebasan (moksa) dari lingkaran
kelahiran dan kematian.
Pengulangan
atau japa gayatri memberikan darsana gayatri yang membawa kepada realisasi
Brahman Advaitis atau kesatuan kesadaran (tanmayata, tallinata, tadrupata,
tadakarata) dan parasadhaka yang memohon penerangan dari gayatri pada awalnya
sekarang menyanyi dalam kelimpahan kebahagiaan : “Aku adalah cahaya dari segala
cahaya yang menerangi buddhi”.
Semoga
Gayatri ibu Veda pemberi berkah, memberi kita pengertian yang benar, kejerdasan
murni, perbuatan yang benar dan pikiran yang benar. (Maswinara, 1998:51-55)
2.5 FUNGSI GAYATRI MANTRAM
OM BHUR BUWAH SWAH
(Ya Tuhan, Engkau penguasa alam
nyata, alam gaib, alam maha gaib)
TAT SAWITUR
WARENYAM
(Engkaulah satu-satunya yang
patut hamba sembah)
BHARGO DEWASYA DHIMAHI
(Engkaulah tujuan hamba dalam semadhi)
DHIYO YO NAH PRACODAYAT
(Terangilah jiwa hamba agar hamba
berada dijalan yang lurus menuju Engkau)
2.5.1 MANTRA
GAYATRI UNTUK MENGAGUNGKAN DAN MENYEMBAH TUHAN
Dengan mengucapkan mantra Gayatri secara berulang-ulang
minimal 108 kali, sesering mungkin untuk mengagungkan, menyembah Dia, maka
kita akan memperolah ketenangan jiwa dan pikiran, caranya Ucapkan pertama
Om Awignham Astu Namo Siddham sebelum kita memulai suatu
pekerjaan. Selanjutnya ajak saudara kita untuk sembahyang : Sedulurku
papat kelima pancer, kakang kawah adi ari-ari kang lahir tunggal
dine, tunggal jalan,
kadangku
tuwo lan sinom podo, mari kita sama-sama menyembah kehadapan
Ida
Sang Hyang Widhi Waca. Ucapkan OM TAT SAT EKAM EVA
ADWITYAM BRAHMAN, selanjutnya japa gayatri dengan khusuk.
2.5.2 MANTRA GAYATRI UNTUK
MENDOAKAN PARA BHATARA DAN LELUHUR KITA
Bhatara yang duduk di sebuah pure, dulunya adalah manusia
sama seperti kita. Bedanya, beliau pada waktu hidupnya sudah mempelajari,
mengamalkan weda sehingga mencapai tingkat kesucian tertentu menurut
kaca mata Tuhan dan diijinkan untuk menjadi Bhetare (pelindung).
Contohnya
: Mpu Gnijaya.
Terhadap beliau kita tidak perlu menyembah, akan tetapi
mendoakan beliau, karena beliau belum mencapai tahapan puncak yaitu Aham
Brahman Asmi (artinya masih bertugas/beryadnya sebagai pelindung). Caranya :Ya
Tuhan yang Maha Sempurna, semoga Engkau menganugrahkan kesempurnaan yang sejati
ya sejatinya sampurna kepada Bhatara yang duduk di pure ini (atau sebut nama
purenya). Hamba hadiahkan Gayatri Mantram 108 kepada beliau. Lakukan japa.
Bagi
yang frekwensinya sudah nyambung, Bhatara akan hadir melalui penglihatan mata
bathin. Kepada para leluhur, orang tua (almarhum) dapat dilakukan sebagai
berikut :Ya Tuhan Yang Maha Pengampun, semoga engkau mengampuni segala dosa
dari para leluhur hamba, atau almarhum kedua orang tua hamba (sebut namanya),
berikanlah tempat yang layak kepada mereka. Hamba hadiahkan Gayatri Mantram 108
untuk beliau. Leluhur yang kita doakan biasanya akan hadir dalam mimpi. Gayatri
Mantram adalah sebuah mantra yang khadamnya adalah kekuatan Ida Sang Hyang
Widhi Wasa, sangat tergantung dari tingkat kesucian pikiran dan hati dari yang
mengucapkannya. Walaupun sepuluh orang sama-sama mengucapkan mantra Gayatri,
tapi hasil tidak akan sama tergantung kesucian hati dan pikiran masing-masing.
Namun demikian, dengan lebih sering berjapa Gayatri Mantram
kita akan sedikit demi sedikit dapat mencapai kesucian itu. Teruslah berjapa
dan jangan pernah bosan. Lambat tapi pasti, ketenangan jiwa akan mulai terasa.
Sabar, sabar, dan sabar, karena sabar itulah kunci dari kesuksesan kita.
2.6 MAKNA YANG TERKANDUNG DALAM GAYATRI MANTRA
Gayatri merupakan mantra yang sangat unik
karena merupakan perwujudan dari tiga
konsep stotra (nyanyian pujian dan kemuliaan Sang Hyang Widhi), dhyaana (meditasi)
dan praarthana (doa).
Ketiga
bagian/konsep ini juga dapat dilukiskan sebagai berikut:
- Pujian kepada Savita. Mula-mula Tuhan dipuja puji.
- Meditasi pada Savita. Setelah itu Tuhan direnungkan dengan Khidmat.
- Doa kepada Savita. Diajukanlah permohonan kepada Tuhan untuk membangkitkan dan menguatkan akal budi atau kemampuan pertimbangan yang bijak dalam diri kita.
Kalau
kita telusuri makna dari setiap kata-kata dalam mantra Gayatria, adalah sebagai
berikut:
Aum = Brahman/Tuhan;
bhoor = perwujudan
dari energi spiritual yang vital (Pran);
bhuwah = penghancur penderitaan;
swaha = perwujudan
dari kebahagiaan;
tat = itu;
Savitur = terang seperti
matahari;
varenyarn = terpilih, terbaik;
Bhargo = penghancur dosa-dosa;
Devasya = ilahi;
sembilan kata
pertama menggambarkan kemuliaan Hyang Widhi
dhiimahi = dapat menyerap; berkaitan
dengan meditasi
dhiyo = intelek;
yo = yang;
Naha = kita;
prachodayat = dapat
menginspirasi!
“dhiyo yo na prachodayat” adalah doa
kepada Tuhan
Mantra Gayatri mengindikasikan ilmu pengetahuan yang
terutama akan hakikat penyatuan dengan Sang Atman yang hadir di dalam diri kita
dan Yang Maha Hadir di mana saja. Yang mengetahui akan segala bentuk budhi
(intelek) yaitu Yang Menerangi semua bentuk pikiran dan hadir di semua bentuk
intelek, yang merupakan Saksi dari semua bentuk budhi Ialah Sang Jati Diri yang
disiratkan oleh Mantra Gayatri.
Maha Brahma, Realitas transedental yang Hakiki adalah
merupakan Sang Jati Diri itu semata-mata, dengan mejapakan Gayatri, Beliau akan
bangkit (di dalam diri kita). Sang Atman ini diindikasikan di Mantra Gayatri
sebagai Sang Surya (Savitur).
Kata “tat” disini mengartikan yang maha hadir, Sang Atman di
dalam diri kita, yang bukan tidak dan bukan lain adalah Sang Atman di dalam
semuanya, yaitu Yang Maha Atman (Param Brahma).
Kata surya (Savitur) bermakna Tunggal, yaitu satu substratum
bagi semua pengalaman delusi yang berbasiskan pruralitas dan juga berbagai
permainan ilusi di medan penciptaan ini, termasuk juga dalam tahap pemeliharaan
dan penghancurannya (kiamat, pralaya).
Kata “Varenyam” (Yang dipuja-puji, Yang dikagumi) berarti
Dia (Itu) yang dituju setiap insan (semuanya), Yang bersifat ananda-rupam
(rahmat, berkah yang tidak ada batasnya).
Kata “Bhargah” berarti yang menghancurkan semua bentuk
kebodohan, ketidak-sempurnaan yang dipancarkan oleh kekurang-pengetahuan akan
pemahaman Sang Ralitas. Dimana hasil-hasil kebodohan tersebut dihancurkan, maka
di situ akan hadir kesadaran akan Realitas Yang Maha Esa secara segera.
“Devashya” (Cahaya) di sini bermakna kesadaran yang
senantiasa hadir, menerangi baik di dalam maupun di luar, di tiga tahap (alam)
….. kesadaran, alam-mimpi dan alam tidur-lelap.
Yang adalah sifatKu yang murni, yaitu AtmanKu, adalah tidak
lain tetapi Berkah yang terutama, substratum untuk semuanya, jauh diluar
berbagai penderitaan dan tragedi, bersinar sendiri, bersifat kesadaran yang
murni, yaitu Brahman Itu Sendiri.
Sekarang jelaslah sudah bahwa Mantra-Gayatri ini
mengindikasikan kesadaran dan kebangkitan (dalam arti yang dalam) dalam diri
kita agar kita faham akan Hakikat Hyang Tunggal yang menghidupi setiap makhluk.
III.
PENUTUP
3.1 Simpulan
Gayatri Mantram
adalah sebuah mantra yang khadamnya adalah kekuatan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,
sangat tergantung dari tingkat kesucian pikiran dan hati dari yang
mengucapkannya. Walaupun sepuluh orang sama-sama mengucapkan mantra Gayatri,
tapi hasil tidak akan sama tergantung kesucian hati dan pikiran masing- masing.
Namun demikian, dengan lebih sering berjapa Gayatri Mantram kita akan sedikit
demi sedikit dapat mencapai kesucian itu. Teruslah berjapa dan jangan pernah
bosan. Lambat tapi pasti, ketenangan jiwa akan mulai terasa. Sabar, sabar, dan
sabar, karena sabar itulah kunci dari kesuksesan kita.
DAFTAR PUSTAKA
Maswinara,
I Wayan. 1998. Japa Yoga. Surabaya:
Paramita
Chawdhri,
Dr. L.R. 2003. Rahasia Yatra, Mantra dan
Tantra. Surabaya: Paramita
Suatama,
Ida Bagus. 2006. Mantra dan Belajar Aneka
Mantra. Surabaya : Paramita
Suhardana,
Drs. K. M. 2011. Atman (Atman Brahman
Aikyam). Surabaya: Paramita
\
Gambling site no deposit bonus codes for new - JtmHub
BalasHapusGambling site no deposit bonus codes 영주 출장안마 for new players, no 하남 출장샵 deposit 인천광역 출장샵 bonus codes for new players, free spins, 춘천 출장마사지 no deposit bonus codes, 인천광역 출장안마