Sabtu, 01 Februari 2014

KESAKRALAN MANTRAM TRI SANDYA



KESAKRALAN MANTRAM GAYATRI
LUH EVI WIANI

Abstrak
            Mantram gayatri merupakan mantra inti dari segala mantra. begitu di sebutkan dalam kitab suci. Dari sekian mantra yang ada, Semuanya bersumber pada mantram gayatri. Maka tak heran kalau mantram gayatri sering disebut sebagai ibu dari segala mantra. Jika kita mengalami kebimbangan, ketakutan, kebingungan, ingatlah selalu dengan mengucapkan mantra gayatri berulang-ulang dengan tulus sampai pikiran anda merasa baikan kembali.
           
Mantra Gayatri telah dihormati selama ribuan tahun oleh umat Hindu dan Buddha yang juga disebut ”Mantra Cahaya Spiritual.”  mantra ini dipercayai dapat menyembuhkan tubuh, Roh dan menerangi intelektual kita. Mantra ini memiliki efek yang sama seperti Maha Mantra Mrityunjaya yang dapat menyembuhkan tubuh dari sakit dan depresi. Mantra Gayatri  adalah Sumber Mantra Veda yang lebih tinggi dari India, diyakini bahwa orang yang mengucapkan dan melapalkan Mantra Gayatri ini akan bebas dari segala beban dosa yang dilakukan.
Dengan Mantram Gayatri, kita bisa terbebas dari segala ketakutan. asalkan kita mempercayainya dan diucapkan dengan setulus hati. Berikut ini adalah Mantram Gayatri:

OM Bhur Bvah svah, tat savitur varenyam
Bhargo devasya dimahi, diyoyonah pracodayat
artinya:
Ya Tuhan Pencipta tiga loka ini,
Engkaulah sumber segala cahaya,
Engkau sumber kehidupan
Pencarkanlah pada budhi nurani ini, SinarMu yang maha suci







I. PENDAHULUAN
            Berdoa dan sembahyang adalah kewajiban kita sebagai mahkluk Tuhan sebagai ungkapan rasa syukur, memohon keselamatan dan kebahagiaan rohani/spiritual. Agama adalah jalan menuju kepada-Nya, dan setiap agama ada suatu ungkapan kata-kata indah dan relegius sebagai sarana komunikasi mendekatkan diri kepada Beliau Yang Maha Esa. Semua kata-kata suci tersebut tercantum dalam kitab suci agama masing-masing.
            Dalam agama Hindu secara universal kita mengenal yang namanya mantra/mantram. Mantra bukanlah hanya sekedar nyanyian kata-kata, namun sebagai sarana memusatkan pikiran menuju alam kebahagiaan spiritual Tuhan/Sang Hyang Widhi dan sebagai sarana komunikasi yang mempunyai nilai yang sangat religius. Mantra tidak hanya diucapkan berkali-kali tetapi juga harus dimengerti dan direnungkan. Dengan begitu anda akan dapat merasakan kebahagiaan spiritual menuju kepada Hyang Widhi.
            Sudah banyak diantara umat Hindu yang mengenal dan hafal mantra Gayatri, namun belum semua diantara yang hafal dan mengenal mantra Gayatri mengetahui apa saja kegunaan dari mantra yang sangat universal ini dan dianggap sebagai ibunya mantra.
            Mantra yang paling penting kita kenal dan merupakan pokok atau ibu dari semua mantra dan weda adalah mantram Gayatri. Mantra Gayatri juga menjadi bagian dalam mantra Tri Sandhya yang menjadi mantra persembahyangan umat Hindu di Bali.
            Umat Hindu disarankan memahami dan mampu paling tidak mengucapkan Mantra atau Puja Trisandyadan Kramaning Sembah, dua jenis mantram yang amat diperlukan pada waktu bersembahyang.







II. PEMBAHASAN
2.1 Definisi Mantra
            Mantra adalah sebuah pola gabungan kata-kata bahasa Veda yang diidentikan dengan dewa atau dewi tertentu.           Mantra- mantra yang ada sekarang adalah warisan yang kita dapatkan dari para Maharsi, Orang suci, Sadhu dan yogi yang telah mempraktekan berbagai mantra itu selama ribuan tahun , kini menuntun kita mengikuti jejak ajaran beliau. Mantra adalah sejumlah huruf, kata yang dijadikan satu.

            Mantra digunakan dalam Sadhana Tantra atau berbagai ritual diucapkan atau diulang-ulang dalam berbagai kombinasi dan konteks, yang kemudian membuat pola vibrasi tertentu. Seseorang harus belajar dan mengucapkannya dengan benar dan juga harus memahami artinya. Hindu meyakini adanya dewa, kesehatan yang baik, nasib baik dan kemenangan atas musuh bisa dicapai dengan mengucapkan mantra tertentu. Menurut Purana, Sastra, dan para Maharsi mantra adalah satu-satunya jalan untuk mendapatkan pemenuhan keinginan, asalkan seseorang mengucapkannya dengan penuh keyakinan, sesuai dengan metode dan aturannya. Pengucapan kata-kata yang terdapat dalam mantra hendaknya penuh dengan kemurnian dan benar untuk bisamenciptakan vibrasi yang baik. (Chawdhri, 2003:97)
            Mantram atau “mantra”  yang biasa disebut juga Puja, merupakan suatu Doa, berupa kata atau rangkaian kata-kata yang bersifat magis religious yang ditujukan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa. Mantram juga biasanya berisi permobhonan dan atau puji-pujian atas kebesaran, kemahakuasaan dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa.
            Kata “mantra” berhubungan dengan kata bahasa inggris ‘man”, dan kata bahasa inggris ‘mind” dan “metal”, yang diambil dari kata lain “ ments” (mind), yang berasal dari kata yunani “menos” (mind). “Menos”, “mens”, “metal”, yang berarti “untuk bermeditasi”. Ia memiliki pikiran yang ian meditasikan. Ia berkonsentrasi pada kata sebuah “mantra untuk “meditasi”. ( Watra I Wayan, 2006: 4-5).


2.2   Perwujudan Tuhan sebagai Tri Murti Disimbolkan dengan huruf AUM (OM)
            Dalam perwujudannya sebagai Tri Murti, Tuhan Yang Maha Esa dipercaya memiliki tiga wujud kekuatan atau kekuasaan yang maha besar. “Tri” artinya tiga. “Murti” artinya perwujudan . “Sakti” artinya kekuatan atau kekuasaan yang maha besar. Jadi Tri Murti atau Tri Sakti berarti tiga wujud kekuatan atau kekuasaan Tuhan Yang Maha Besat, diantaranya:
            a. Tuhan sebagai Maha Pencipta
            b. Tuhan sebagai Maha Pemelihara
            c. Tuhan sebagai Maha Pemrelina
a. Tuhan sebagai Maha Pencipta
Dalam wujudnya sebagai Maha Pencipta, Tuha diberi nama Dewa Brahma dan disimbolkan dengan huruf suci A (ANG)
b. Tuhan sebagai Maha Pemelihara
Dalam wujudnya sebagai Maha Pemelihra, Tuha diberi nama Dewa Visnu dan disimbolkan dengan huruf suci U (UNG).
c. Tuhan sebagai Maha Pemrelina
Dalam wujudnya sebagai Maha Pemrelina, Tuha diberi nama Dewa Siva dan disimbolkan dengan huruf suci M  (MANG).

            Demikianlah tiga wujud kekuatan atau kebesaran Tuhan itu. Dengan memberi tiga sebutan sebagai manifestasi Nya yakni Dewa Brahma, Dewa Visnu dan Dewa Siva tidaklah berarti bahwa umah hindu memilikitiga Tuhan, Tuhan tetaplah satu (Sang Hyang Tunggal). Tiga sebutan yang diberikan hanyalah menunjukan tiga manifestasi atau perwujudannya sebagai Pencipta, Pemelihara dan Pemrelina. Esanya Tuhan dalam perwujudan atau manifestasi Nya sebagai Dewa Brahma, Visnu dan Siva akan menjadi lebih jelas apabila umat hindu memanggil atau menyebut nama Tuhan dalam simbul-simbul huruf suci ANG – UNG – MANG disingkat menjadi AUM dan dibaca sebagai OM atau ONG (Ongkara). OM atau ONG adalah huruf suci sebagai simbul Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan yang hanya satu. Penyebutan Ongkara (OM atau ONG) ini selalu dilaksakan oleh umat hindu  dalam memulai persembahyangan. Demikian pula para pendeta selalu memulai Mantramnya dengan menyebutkan huruf suci OM.
 ( Suhardana, 2011: 5-7)
            OM adalah symbol keberuntungan berupa kesejahteraan, kenyamanan dan kesuksesan segala hal. Ini bisa dikenakan di leher sebagai kalung atau cincin. (Chawdhri, 2003:68)

2.3 PENGEERTIAN GAYATRI MANTRA
            OM BHUR BUWAH SWAH
               (Ya Tuhan, Engkau penguasa alam nyata, alam gaib, alam maha gaib)
            TAT SAWITUR WARENYAM    
               (Engkaulah satu-satunya yang patut hamba sembah)
              BHARGO DEWASYA DHIMAHI
              (Engkaulah tujuan hamba dalam semadhi)
            DHIYO YO NAH PRACODAYAT
   (Terangilah jiwa hamba agar hamba berada dijalan yang lurus menuju Engkau)

DALAM Gayatri mantra ada Sembilan nama yaitu : (1) Om, (2). Bhuh, (3). Bhuvah, (4). Svah, (5), Tat, (6). Savitur, (7). Varenyam, (8), Bhargah dan (9), Devasya. Melalui kesembilan nama tersebut Tuhan itu dipuja. ‘Dhimahi’ berarti memuja atau berdoa kepada Tuhan. ‘ Dhiyo yo nah pracodayat’ adalah sebuah doa. Dalam hal ini ada lima perhentian yaitu : Om, sebagai tempat berhenti pertama, ‘bhur bvah svah’, yang kedua, ‘tat savitur varenyam’, yang ketiga; ‘ bhargo devasya dhimahi’,yang keempat dan yang kelima ‘ dhiyo yo nah pracodayat’.
            Savita adalah ketua dewata dan Gayatri mantra, Agni adalah mulut, Visvamitra adalah Rsi dan Gayatri  adalah metrum. Mantra ini diucapkan saat mengalungkan benang suci, latihan pranamayama dan japa dan sebagainya. Gayatri berarti sama dengan sandhya, demikian pula sebaliknya. Mereka yang bermeditasi pada Gayatri, bermeditasi pada Visnu, Tuhan semesta alam.
            Orang dapat mengulang-ulang Gayatri mantra secara mental dalam keadaan apapun, bahkan saat berbaring, duduk, berjalan dan sebagainya. tidak ada mseharusnya seseorang melakukan sandhya-vandana dengan Gayatri mantra tiga kali sehari, pagi hari, siang dan petang. Gayatri mantra ini umumnya dilaksanakan oleh seluruh orang Hindu. Dalam veda Tuhan memerintahkan : “Biarlah satu mantra saja yang berlaku umum untuk semuanya” “ Samano Mantrah.” Oleh karena itu Gayatri hendaknya menjadi satu-satunya mantra untuk seluruh orang Hindu. “ Pengetahuan rahasia Upanisad merupakan inti dari keempat Veda, sementara Gayatri dengan tiga vyahrti-nya merupakan inti dari upanisad. “ Brahmana sejati adalah mereka yang mengbetahui dan memahami Gayatri. Tanpa pengetahuan itu ia adalah seorang sudra walaupun dia menguasai keempat Veda.

2.4 MANFAAT JAPA-GAYATRI
            Gayatri adalah ibu Veda dan pemusnah segala dosa. Tidak ada yang lebih memurnikan, baik di bumi maupun disorga, selain dari pada Gayatri Mantra. Japa Gayatri memberikan hasil yang sama dengan pengucapan keempat Veda beserta bagian-bagian (anga) nya. Satu mantra ini saja bila diucapkan tiga kali sehari akan membawa keuntungan yang luar biasa (Kalyana atau moksa). Inilah mantra tertinggi dalam Veda, yang menghancurkan dosa-dosa. Mantra ini memberikan kesehatan, kecantikan, kekuatan, vitalitas dan aura magnetic pada wajah. (kesemarakan Brahman).
            Gayatri melenyapkan tiga jenis tapa atau penderitaan. Gayatri memberi seseorang empat macam purusartha, yaitu dharma (kebenaran), artha (kesejahteraan), kama (objek keinginan) dan moksa (kebebasan). Gayatri menghanjurkan tiga granthi atau simpul-simpul kebodohan, seperti awidhya, kama dan karma. Gayatri juga memurnikan pikiran, menganugrahkan astta sidhi (delapan kekuatan batin) kepada para upa saka. Gayatri, membuat manusia mempunyai kekuatan dan intelegesi tinggi. Gayatrilah yang akhirnya memberikan kebebasan (moksa) dari lingkaran kelahiran dan kematian.
            Pengulangan atau japa gayatri memberikan darsana gayatri yang membawa kepada realisasi Brahman Advaitis atau kesatuan kesadaran (tanmayata, tallinata, tadrupata, tadakarata) dan parasadhaka yang memohon penerangan dari gayatri pada awalnya sekarang menyanyi dalam kelimpahan kebahagiaan : “Aku adalah cahaya dari segala cahaya yang menerangi buddhi”.
            Semoga Gayatri ibu Veda pemberi berkah, memberi kita pengertian yang benar, kejerdasan murni, perbuatan yang benar dan pikiran yang benar. (Maswinara, 1998:51-55)

2.5 FUNGSI GAYATRI MANTRAM

            OM BHUR BUWAH SWAH
               (Ya Tuhan, Engkau penguasa alam nyata, alam gaib, alam maha gaib)
              TAT SAWITUR WARENYAM    
               (Engkaulah satu-satunya yang patut hamba sembah)
            BHARGO DEWASYA DHIMAHI
              (Engkaulah tujuan hamba dalam semadhi)
              DHIYO YO NAH PRACODAYAT
(Terangilah jiwa hamba agar hamba berada dijalan yang lurus menuju Engkau)

2.5.1 MANTRA GAYATRI UNTUK MENGAGUNGKAN     DAN MENYEMBAH  TUHAN
Dengan mengucapkan mantra Gayatri secara berulang-ulang minimal 108 kali, sesering mungkin untuk mengagungkan, menyembah Dia, maka kita akan memperolah ketenangan jiwa dan pikiran, caranya Ucapkan pertama Om Awignham Astu Namo Siddham sebelum kita memulai suatu pekerjaan. Selanjutnya ajak saudara kita untuk sembahyang : Sedulurku papat kelima pancer, kakang kawah adi ari-ari kang lahir tunggal dine, tunggal jalan, 
kadangku tuwo lan sinom podo, mari kita sama-sama menyembah kehadapan 
Ida Sang Hyang Widhi Waca. Ucapkan OM TAT SAT EKAM EVA ADWITYAM BRAHMAN, selanjutnya japa gayatri dengan khusuk.

   2.5.2 MANTRA GAYATRI UNTUK MENDOAKAN PARA  BHATARA DAN LELUHUR    KITA 
Bhatara yang duduk di sebuah pure, dulunya adalah manusia sama seperti kita. Bedanya, beliau pada waktu hidupnya sudah mempelajari, mengamalkan weda sehingga mencapai tingkat kesucian tertentu menurut kaca mata Tuhan dan diijinkan untuk menjadi Bhetare (pelindung). 
Contohnya : Mpu Gnijaya.
Terhadap beliau kita tidak perlu menyembah, akan tetapi mendoakan beliau, karena beliau belum mencapai tahapan puncak yaitu Aham Brahman Asmi (artinya masih bertugas/beryadnya sebagai pelindung). Caranya :Ya Tuhan yang Maha Sempurna, semoga Engkau menganugrahkan kesempurnaan yang sejati ya sejatinya sampurna kepada Bhatara yang duduk di pure ini (atau sebut nama purenya). Hamba hadiahkan Gayatri Mantram 108 kepada beliau. Lakukan japa.
Bagi yang frekwensinya sudah nyambung, Bhatara akan hadir melalui penglihatan mata bathin. Kepada para leluhur, orang tua (almarhum) dapat dilakukan sebagai berikut :Ya Tuhan Yang Maha Pengampun, semoga engkau mengampuni segala dosa dari para leluhur hamba, atau almarhum kedua orang tua hamba (sebut namanya), berikanlah tempat yang layak kepada mereka. Hamba hadiahkan Gayatri Mantram 108 untuk beliau. Leluhur yang kita doakan biasanya akan hadir dalam mimpi. Gayatri Mantram adalah sebuah mantra yang khadamnya adalah kekuatan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, sangat tergantung dari tingkat kesucian pikiran dan hati dari yang mengucapkannya. Walaupun sepuluh orang sama-sama mengucapkan mantra Gayatri, tapi hasil tidak akan sama tergantung kesucian hati dan pikiran masing-masing.
Namun demikian, dengan lebih sering berjapa Gayatri Mantram kita akan sedikit demi sedikit dapat mencapai kesucian itu. Teruslah berjapa dan jangan pernah bosan. Lambat tapi pasti, ketenangan jiwa akan mulai terasa. Sabar, sabar, dan sabar, karena sabar itulah kunci dari kesuksesan kita.
2.6 MAKNA YANG TERKANDUNG DALAM GAYATRI MANTRA
Gayatri merupakan mantra yang sangat unik karena merupakan perwujudan dari tiga konsep stotra (nyanyian pujian dan kemuliaan Sang Hyang Widhi), dhyaana (meditasi) dan praarthana (doa).

Ketiga bagian/konsep ini juga dapat dilukiskan sebagai berikut:
  1. Pujian kepada Savita. Mula-mula Tuhan dipuja puji.
  2. Meditasi pada Savita. Setelah itu Tuhan direnungkan dengan Khidmat.
  3. Doa kepada Savita. Diajukanlah permohonan kepada Tuhan untuk membangkitkan dan menguatkan akal budi atau kemampuan pertimbangan yang bijak dalam diri kita.
Kalau kita telusuri makna dari setiap kata-kata dalam mantra Gayatria, adalah sebagai berikut:
Aum = Brahman/Tuhan;
bhoor = perwujudan dari energi spiritual yang vital (Pran);
bhuwah = penghancur penderitaan;
swaha = perwujudan dari kebahagiaan;
tat = itu;
Savitur = terang seperti matahari;
varenyarn = terpilih, terbaik;
Bhargo = penghancur dosa-dosa;
Devasya = ilahi;
sembilan kata pertama menggambarkan kemuliaan Hyang Widhi
dhiimahi = dapat menyerap; berkaitan dengan meditasi
dhiyo = intelek;
yo = yang;
Naha = kita;
prachodayat = dapat menginspirasi!
“dhiyo yo na prachodayat” adalah doa kepada Tuhan
Mantra Gayatri mengindikasikan ilmu pengetahuan yang terutama akan hakikat penyatuan dengan Sang Atman yang hadir di dalam diri kita dan Yang Maha Hadir di mana saja. Yang mengetahui akan segala bentuk budhi (intelek) yaitu Yang Menerangi semua bentuk pikiran dan hadir di semua bentuk intelek, yang merupakan Saksi dari semua bentuk budhi Ialah Sang Jati Diri yang disiratkan oleh Mantra Gayatri.
Maha Brahma, Realitas transedental yang Hakiki adalah merupakan Sang Jati Diri itu semata-mata, dengan mejapakan Gayatri, Beliau akan bangkit (di dalam diri kita). Sang Atman ini diindikasikan di Mantra Gayatri sebagai Sang Surya (Savitur).
Kata “tat” disini mengartikan yang maha hadir, Sang Atman di dalam diri kita, yang bukan tidak dan bukan lain adalah Sang Atman di dalam semuanya, yaitu Yang Maha Atman (Param Brahma).
Kata surya (Savitur) bermakna Tunggal, yaitu satu substratum bagi semua pengalaman delusi yang berbasiskan pruralitas dan juga berbagai permainan ilusi di medan penciptaan ini, termasuk juga dalam tahap pemeliharaan dan penghancurannya (kiamat, pralaya).
Kata “Varenyam” (Yang dipuja-puji, Yang dikagumi) berarti Dia (Itu) yang dituju setiap insan (semuanya), Yang bersifat ananda-rupam (rahmat, berkah yang tidak ada batasnya).
Kata “Bhargah” berarti yang menghancurkan semua bentuk kebodohan, ketidak-sempurnaan yang dipancarkan oleh kekurang-pengetahuan akan pemahaman Sang Ralitas. Dimana hasil-hasil kebodohan tersebut dihancurkan, maka di situ akan hadir kesadaran akan Realitas Yang Maha Esa secara segera.
“Devashya” (Cahaya) di sini bermakna kesadaran yang senantiasa hadir, menerangi baik di dalam maupun di luar, di tiga tahap (alam) ….. kesadaran, alam-mimpi dan alam tidur-lelap.
Yang adalah sifatKu yang murni, yaitu AtmanKu, adalah tidak lain tetapi Berkah yang terutama, substratum untuk semuanya, jauh diluar berbagai penderitaan dan tragedi, bersinar sendiri, bersifat kesadaran yang murni, yaitu Brahman Itu Sendiri.
Sekarang jelaslah sudah bahwa Mantra-Gayatri ini mengindikasikan kesadaran dan kebangkitan (dalam arti yang dalam) dalam diri kita agar kita faham akan Hakikat Hyang Tunggal yang menghidupi setiap makhluk.


III. PENUTUP
3.1 Simpulan
Gayatri Mantram adalah sebuah mantra yang khadamnya adalah kekuatan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, sangat tergantung dari tingkat kesucian pikiran dan hati dari yang mengucapkannya. Walaupun sepuluh orang sama-sama mengucapkan mantra Gayatri, tapi hasil tidak akan sama tergantung kesucian hati dan pikiran masing- masing. Namun demikian, dengan lebih sering berjapa Gayatri Mantram kita akan sedikit demi sedikit dapat mencapai kesucian itu. Teruslah berjapa dan jangan pernah bosan. Lambat tapi pasti, ketenangan jiwa akan mulai terasa. Sabar, sabar, dan sabar, karena sabar itulah kunci dari kesuksesan kita.












DAFTAR PUSTAKA
Maswinara, I Wayan. 1998. Japa Yoga. Surabaya: Paramita
Chawdhri, Dr. L.R. 2003. Rahasia Yatra, Mantra dan Tantra. Surabaya: Paramita
Suatama, Ida Bagus. 2006. Mantra dan Belajar Aneka Mantra. Surabaya : Paramita
Suhardana, Drs. K. M. 2011. Atman (Atman Brahman Aikyam). Surabaya: Paramita
\


1 komentar:

  1. Gambling site no deposit bonus codes for new - JtmHub
    Gambling site no deposit bonus codes 영주 출장안마 for new players, no 하남 출장샵 deposit 인천광역 출장샵 bonus codes for new players, free spins, 춘천 출장마사지 no deposit bonus codes, 인천광역 출장안마

    BalasHapus